
BOYOLALI – Sekitar 1000 lebih warga NU pecinta aliran Tarekat atau ahli Thoriqoh, mengikuti Kongres Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) pada hari Sabtu siang (21/12/2024).
Kegiatan tersebut mengambil tempat di Asrama Haji Donohudan, Jl. Raya Ngemplak, Boyolali, Jateng. Beberapa pesan penting disampaikan dalam sesi sambutan, oleh beberapa pengurus pusat JATMAN serta pemimpin PBNU . Lalu apa saja pesan-pesan tersebut?
Kongres Ke-13 Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) resmi digelar di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, pada tanggal 21-22 Desember 2024.
Ketua Organizing Committee (OC), Prof. Dr. Ali Masykur Musa, mengungkapkan bahwa tema besar yang diusung dalam kongres kali ini adalah Kembali ke Garis Besar Perjuangan (Khittah) JATMAN dalam Membimbing Umat dan Memperkokoh Akhlak Mulia sebagai Landasan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Menuju Indonesia Maju.
Menurut Prof. Ali Masykur, tema ini mencerminkan komitmen JATMAN untuk kembali mempertegas peran sentralnya dalam membimbing umat, terutama dalam menghadapi tantangan modernitas yang kerap mengikis nilai-nilai spiritual dan moral.
“Kongres ini menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam memperkokoh akhlak mulia sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.
Ditambahkannya, dengan membimbing umat, organisasi JATMAN ingin berkontribusi nyata dalam membangun Indonesia yang maju, namun tetap berakar pada nilai-nilai luhur bangsa.
Dalam kongres tersebut dibahas berbagai isu strategis melalui komisi-komisi yang mencakup bidang organisasi, program kerja, dan rekomendasi. Selain itu, agenda penting lainnya adalah pemilihan pimpinan tertinggi Idaroh Aliyah JATMAN yang dilakukan melalui mekanisme yang difasilitasi oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Kongres ini diharapkan mampu memperkuat peran JATMAN sebagai wadah pengamal thariqah. Khususnya dalam membimbing umat menuju kehidupan spiritual yang kokoh, sekaligus mendukung pembangunan bangsa yang berlandaskan akhlak mulia.
Dalam acara tersebut juga ditayangkan pidato Mentri Agama RI, yaitu Prof. Nasaruddin Umar, dalam sebuah rekaman video. Beliau kebetulan tidak bisa hadir dalam acara tersebut. Walau begitu dalam rekamannya, ia berpesan agar kegiatan kongres JATMAN ke-13 tersebut, bisa bermanfaat baik bagi umat NU dan masyarakat luas.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, yaitu KH. Yahya Cholil Staquf, juga menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan acara tersebut. Termasuk kepada peran TNI yang juga ikut diundang dalam acara tersebut. Dimana beberapa kesatuan TNI bergabung serta ikut mengawal, sekaligus memeriahkan kongres dengan semangat khas TNI.
Puluhan personil TNI dari kesatuan Kostrad markas 412 dan 413, ikut menyambut kedatangan tokoh NU dan pengurus Jatman. Mereka melakukan parade atau upacara sambutan dalam aksi Marching Band yang sangat atraktif dan menghibur.
Bahkan ada anggota TNI yang juga membuka acara dengan lantunan pembacaan ayat Al-quran dengan sangat indah. Dengan sedikit bercanda, Yahya Cholil mengapresiasi irama berbaris jajaran TNI tersebut yang sangat selaras seperti irama tahlilan khas warga NU.
“Kongres JATMAN ke-13 ini, adalah kongres reguler atau menjadi bagian dari rutinitas organisasi JATMAN secara berkala. Atau setiap akhir masa bakti kepengurusan, sejak pertama kali dilakukan pada tahun 1979 silam,” ujar Yahya Cholil dalam akhir sambutannya.
Ia juga berharap, kegiatan kongres JATMAN di bawah fasilitas PBNU ini, diharap bisa menjadikan para pemimpin atau pengurus JATMAN, untuk bisa menemukan tatanan atau bentuk kepengurusan yang lebih baik di masa-masa mendatang.
Karena Insya Allah, kongresnya orang-orang yang sebenarnya sudah sama-sama tahu dalam hal thoriqoh ini, atau orang-orang yang ahli dalam tarekat ini akan selalu menuntun arah jalannya kongres ke arah yang lebih baik.
Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh organisasi Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) se Solo Raya. Mereka datang dari Solo, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, serta Klaten. (Med)
Sumber : www.majalahkisahnyata.com
Leave a Reply Batalkan balasan