PROSES MAHAKARYA NUSANTARA TERTUANG DALAM LUKISAN INI

Lukisan Mahakarya Nusantara Yang Baru Saja Selesai Dibuat

KLATEN – Salah satu mahakarya Nusantara yang paling terkenal adalah bangunan sakral Candi Borobudur. Candi megah ini terletak di wilayah Magelang, Jateng. Dan menjadi kebanggaan sekaligus wakil Indonesia dalam daftar beberapa keajaiban dunia.

Untuk mengapresiasi maha karya itu, seorang seniman lukis asal Klaten menuangkannya dalam sebuah lukisan indah, sekaligus penuh misteri. Lalu seperti apa proses kreatifnya?

Warta Sukoco, pelukis dari wilayah Karangdowo, Klaten, Jateng, memang mempunyai ciri khas dalam setiap karyanya. Hal itu sangat dipengaruhi oleh pengalaman, serta pengembaraan dirinya dalam menjelajah tempat-tempat eksotik di Nusantara. Khususnya tempat-tempat yang mempunyai situs sejarah di tanah Jawa.

“Seperti situs candi, gua, atau bangunan-bangunan lain yang mempunyai cerita sejarah besar dan mengagumkan di masa lampau. Sehingga bukti dan jejak sejarah akan kejayaan leluhur bangsa Indonesia itulah, yang menjadi kekaguman bangsa. Sehingga saya merasa harus mengapresiasi dalam wujud karya seni. Yaitu lukisan dengan tema-tema yang berkaitan dengan keberadaan situs atau artefak sejarah masa lampau tersebut,” ungkap Warta Sukoco saat ditemui belum lama ini di padepokan sanggar lukisnya di Klaten.

Beberapa Karya Lukisan Warta Sukoco Ada Yang Menjadi Koleksi Istana Mesir dan Vatikan

Puluhan hasil karyanya sudah banyak yang terwujud. Dan banyak menceritakan tentang kejayaan peradaban leluhur Nusantara di masa lampau. Seperti lukisan tentang kerajaan Majapahit, raja-raja dan tokoh besar di jaman dulu. Bahkan hingga masa Republik Indonesia berdiri. seperti lukisan Presiden pertama RI Soekarno saat bersama tokoh-tokoh besar dunia lainnya.

Saat ini, ia baru saja menyelesaikan lukisannya dengan judul atau tema Candi Borobudur tersebut. Bangunan yang disebutnya sebagai Mahakarya Nusantara itu, dibuat dari imajinasinya saat berkunjung ke Borobudur beberapa bulan lalu.

Terinspirasi dari keindahan dan kemegahan Candi Borobudur itulah, proses kreatifnya sebagai seniman lukis menuntunnya untuk flashback ke belakang. Yaitu ke jaman dimana ia membayangkan suasana seperti apa proses pembuatan Candi Borobudur yang sangat spektakuler tersebut. Atau kira-kira di jaman Mataram Kuno seperti teori para ahli sejarah terkait keberadaan Candi Borobudur tersebut.

Lukisan Sang Proklamator Bersama Pemimpin Blok Barat dan Timur

“Dimana bangunan yang hanya terbuat dari batu alam, dan tanpa teknologi semen perekat, bisa terwujud dan berdiri kokoh hingga sekarang. Hal itulah yang menjadi kekaguman, sekaligus keinginan saya untuk mereka-ulang proses pembuatan candi Borobudur dalam sebuah karya seni lukisan,” lanjut Sukoco.

Nah dari semua informasi sejarah itulah, ia padukan dengan konsep imajinasinya sebagai seorang seniman lukis kanvas. Akhirnya lahirlah karyanya yang juga sangat spektakuler. Lukisan yang bercerita tentang proses pembangunan Candi Borobudur di jaman Mataram Kuno itu ia beri judul Mahakarya.

Sebelumnya, Sukoco juga sudah membuat puluhan lukisan dengan tema yang hampir sama. Atau tema yang juga bercerita tentang sejarah kejayaan masa lampau leluhur Nusantara. Sebagian ada yang dibuat karena pesanan. Namun sebagian lagi, karena memang secara pribadi ia benar-benar ingin mengekspresikan kekaguman lewat karya lukisan.

Walaupun banyak lukisan merupakan ide atau gagasannya sendiri, alias bukan merupakan pesanan, namun uniknya justru lukisan-lukisan itu malah laku keras di bursa pasar lukisan. Banyak pejabat atau kolektor kelas kakap yang selalu memburu karya-karya lukisannya.

Warta Sukoco Saat Bersantai Dengan Latar Lukisan Para Tokoh Kemeredekaan RI

Terutama lukisan dengan tema kejayaan masala lampau Nusantara tersebut. Maklum tema-tema tersebut, memang masih terhitung langka diproduksi oleh para seniman Indonesia, terutama pelukis-pelukis dengan aliran realisme. Walaupun ada, namun tema atau ide gambarnya tidak seorisinil hasil karya milik Warta Sukoco ini. Hasil karyanya selalu segar dan seringkali membuat kaget bagi penikmat karyanya.

Khusus lukisan Borobudur dengan judul Mahakarya tersebut, ia selesaikan dalam waktu sekitar dua mingguan. Hal ini karena setiap detil lukisan harus ia pastikan benar, apakah benar-benar mewakili dengan kejadian sejarah sebenarnya.

“Walaupun seni lukis adalah sebuah karya fiktif imajinatif, namun gambar yang dihasilkannya harus benar-benar bisa menggambarkan kejadian sesungguhnya,” paparnya memberikan alasan.

Kini lukisan dengan judul Mahakarya tersebut, sudah menghiasi rumahnya dengan indah. Untuk sementara waktu, ia memang belum berniat untuk menjualnya. Walaupun sebenarnya sudah banyak kolektor lukisan yang menawar lukisan tersebut. Namun jika nanti waktunya dianggap pas, mungkin ia baru akan melepas lukisan tersebut. (Dia)

Sumber : www.majalahkisahnyata.com

MANTAP, KADES JETISWETAN PIMPIN KARNAVAL 17-AN BAK KOMANDAN KAVALERI, BIKIN WARGA JADI HISTERIS…

KLATEN – Puluhan peserta dengan kostum wayang serta bidadari cantik, menjadi pemandangan tersendiri di Desa BACA LEBIH LANJUT.......

PINDAH KANTOR BARU, INI YANG DILAKUKAN PEMDES DAN WARGA DESA SEKARAN UNTUK BOYONGAN KANTOR

KLATEN – Dua buah gunungan sakral diarak oleh warga di Desa Sekaran, Kecamatan Wonosari, Klaten, BACA LEBIH LANJUT.......

HADIRI SAMBANG WARGA, BUPATI KLATEN : SAYA SALUT DESA MAJEGAN SATU-SATUNYA DESA YANG TAK PERNAH MINTA-MINTA BANTUAN

KLATEN – Program Kegiatan Sambang Warga, yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, ternyata menjadi BACA LEBIH LANJUT.......

HADIRI SAMBANG WARGA DI DESA BLANCERAN BUPATI KLATEN RESMIKAN PENDAPA SAKRAL INI, LIHAT PENAMPAKANNYA…

KLATEN – Dalam rangka kegiatan Program Sambang Warga, Bupati Klaten, Sri Mulyani tak pernah lelah BACA LEBIH LANJUT.......

PEMUKULAN GONG KERAMAT TANDAI PELAKSANAAN KBMKB XXV DI DESA PUNDUNGSARI

KLATEN – Mudahnya jalan pertanian, adalah salah satu indikator majunya sebuah pertanian di sebuah desa BACA LEBIH LANJUT.......

About admin 464 Articles
Mapag Pedhut

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*