BOYOLALI – Salah satu relawan yang terlibat sangat aktif dalam gelaran Pilkada Jateng 2024, adalah RELAWAN BOLOSENO. Relawan ini terus bergerak untuk pemenangan kader-kader dari PDI-P. Terutama untuk Pilkada Cabup dan Cawabup Boyolali sendiri, yaitu Paslon Marsono-Saiful, serta Pilkada Cagub dan Cawagub Jateng, yaitu Andika-Hendi. Lalu apa saja misi dan visinya?
Mengambil nama dari sesepuh dan politikus PDI-Perjuangan, yaitu Seno Kusumoharjo (Seno Gedhe) dan Seno Samudro. Jadi Boloseno artinya kawan dari Pak Seno. Dimana kedua sosok tersebut paling berpengaruh dan disegani untuk hidup matinya PDI-P Boyolali.
Relawan Boloseno diawaki oleh Mas Iwan dan Mbak Sri Lestari (mbak Tari). Mereka berdualah yang selama ini menjadi pencetus sekaligus mengomandani gerakan Boloseno. Namun ada sisi menarik dari Relawan Boloseno ini.
Tidak seperti umumnya relawan dalam musim kampanye demokrasi. Relawan Boloseno, tidak sekedar mengedepankan hura-hura semata untuk paslon yang didukungnya. Mereka justru mempunyai visi dan misi yang lebih besar serta jangka panjang.
“Dan visi misi tersebut, jelas akan sangat bermanfaat. Khususnya kepada generasi muda Boyolali, yang selama ini mungkin banyak yang terbuai oleh iming-iming sesaat. Atau janji-janji manis para paslon yang bertarung dalam kontestasi Pilkada,” terang Mbak Tari dalam sebuah kesempatan belum lama ini.
Terkait pilkada tahun 2024 ini, Boloseno terlibat aktif dalam pemenangan paslon Marsono-Saiful. Karena mereka menganggap bahwa pasangan tersebut benar-benar mempresentasikan keinginan generasi muda. Dan melaksanakan demokrasi murni sesuai dengan amanat UUD 45.
Salah satu misi penting mereka untuk memenangkan paslon tersebut, adalah ingin mengawal hingga saat pemerintahan berjalan nanti. Yaitu ikut mengawal pembangunan, terutama di masyarakat pedesaan.
“Kami ingin mengawal agar pembangunan infrastruktur, pemberdayaan SDM, serta pemanfaatan SDA bisa berjalan optimal dan tepat sasaran,” lanjut Mbak Tari lagi.
Untuk mewujudkan itulah, Boloseno selalu bersinergi dengan Seno Gedhe dan Paslon Marsono-Saiful demi generasi emas. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Boyolali punya CERITA (Cerdas Riang Tertata).
Untuk saat ini, relawan Boloseno sudah tersebar di semua desa di seluruh Boyolali. Dan sebagai langkah awal, mengajak semua tim di tingkat RT, untuk berperan serta mengawal Bupati hingga 5 tahun depan.
Mereka siap menjadi pengawas ataupun penyalur untuk kemajuan desa. Yaitu dengan menjalin kerja-sama dengan Pemerintahan Kabupaten dengan jalur organisasi Boloseno.
Visi yang utama adalah Peran Pentingnya Pemuda dalam Mengawal Pemerintahan Desa hingga Kabupaten. Sehingga misi yang lain bisa dijabarkan antara lain;
- Sinergi pengelolaan sumber daya manusia terkait tenaga kerja untuk ditempatkan pada sektor industri.
- Mengelola sumber daya alam menjadi potensi untuk menaikkan kesejahteraan.
- Memaksimalkan pembangunan desa atas anggaran DANA DESA.
- Meningkatkan kapasitas pemuda untuk berperan dalam kemajuan desa.
- Menghidupkan UMKM dengan menjembatani Pemkab dengan UMKM di desa-desa sehingga mempunyai potensi yang berkembang.
Beberapa potensi yang banyak di desa Boyolali, antara lain Sumur Air Minum, Susu sapi perah, tambang, dan UMKM. Namun dari semua potensi tersebut, di beberapa desa banyak yang tak berkembang. Bahkan bisa dibilang senyap dan stagnan.
Untuk itulah pemuda lewat dorongan Boloseno harus bergerak untuk mengawal Sumber Daya Desa. Sehingga semua makin sejahtera dan desa tidak ketinggalan. Dan yang paling penting para pemuda mempunyai kepedulian bisnis untuk menaikkan kesejahteraan. Secara langsung ataupun tidak langsung, hal itu bisa menaikkan PAD Desa ataupun Kabupaten.
Boloseno memulai gerakan spirit, bahwa pemuda harus andil total. Jadi jangan hanya bergerak saat musim pemilu saja. Apalagi hanya karena amplop senilai Rp 100 ribu saja.
“Namun lebih dari itu, untuk jangka waktu 5 tahun ke depan setelah pilihan, harus terus mengawal pemerintahan,” lanjutnya lagi.
Dengan cara itu, semua bisa menikmati hasil kerja bersama, terutama dengan usaha memenangkan paslon Marsono-Saiful sebagai pemimpin Boyolali di Pilkada November 2024.
Kembali ke persoalan klasik dalam pembangunan desa, setiap pemuda jangan menutup diri dengan perkembangan yang ada. Terutama terkait dengan aliran Dana Desa yang rata-rata berjumlah Rp 1 milyar.
“Karena banyak dugaan, bahwa dana tersebut sebagian besar hanya digunakan untuk bancaan oleh para oknum. Bahkan jika dipakai untuk membangun sebesar 50% saja sudah sangat ampuh,” papar Mbak Tari lagi dengan serius.
Sehingga saatnya kaum muda harus tahu dan paham tentang politik untuk mengawal pemerintahan. Dengan cara itu, realisasi dana bisa terserap maksimal di lapangan, dan tidak mudah dikorupsi.
Untuk saat ini, Boloseno lewat arahannya, terutama wilayah desa-desa di kecamatan Musuk dan Tamansari sudah bergerak langsung untuk aksi nyata masyarakat. Terutama terkait pembangunan fisik. Seperti pembangunan talut jalan di beberapa wilayah lewat bantuan material dari hasil tambang sendiri. (Dia)
Sumber : www.majalahkisahnyata.com
Leave a Reply Batalkan balasan