SOLO – Puluhan nasi tumpeng dan sesaji digelar dalam sebuah upacara sakral bernama umbul donga. Upacara doa bersama ini, dilakukan oleh Relawan Ghaib bersama aliansi relawan lain di Hotel Dana Solo, Jateng pada hari Rabu (16/10/2024) kemarin.
Dengan ritual sakral tersebut, relawan Ghaib berharap untuk kemudahan sekaligus kemenangan Paslon Andika –Hendi menjadi pemimpin Jawa Tengah dalam Pilkada 2024 nanti. Lalu seperti apa prosesinya?
Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah untuk Pilkada Jateng 2024 nanti, yaitu Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi atau Hendi jelas mendapat dukungan dari banyak pihak.
Salah satunya adalah relawan Ghaib atau singkatan dari Generasi Harapan Indonesia baru. Demi cinta dan harapannya kepada paslon Andika-Hendi, relawan Ghaib mengadakan doa umbul donga. Bersama aliansi relawan pendukung lainnya, mereka berkumpul dan menyatu dalam doa spiritual yang sakral.
Doa yang penuh dengan balutan tradisi Jawa ini, diharapkan bisa memancarkan aura semangat dan kemenangan bagi pasangan Andika-Hendi untuk menjadi pemimpin Jawa Tengah.
“Ritual umbul donga ini, kami adakan sebagai wujud rasa syukur, serta permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar calon yang kita dukung diberikan kemudahan dalam memenangkan Pilkada Jawa Tengah di tahun 2024 ini,” ujar Dossy Martha, selaku Ketua Relawan Ghaib saat memberikan sambutan sebelum ritual umbul donga dimulai.
Dossy Martha juga menambahkan, sebagai organ relawan pendukung pasangan Andika–Hendi, pihaknya terus berupaya mensosialisasikan seluruh program pemenangan. Terutama dengan cara meraih simpati dan suara pemilih di kantong-kantong simpul relawan. Termasuk dari lapisan masyarakat paling bawah untuk memenangkan pasangan cagub dan cawagub Andika Perkasa – Hendrar Prihadi.
“Kerja keras yang sudah kami lakukan selama ini, tentu harus dibarengi dengan doa sebagai wujud ihtiar dari para relawan di dalam memohon Ridho Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga apa yang sudah kami lakukan bisa mendapatkan hasil maksimal yakni, memenangkan suara untuk pasangan Andika – Hendi,” jelas Dossy Martha lagi disambut teriakan Amin dan Merdeka dari ratusan relawan yang hadir dalam acara tersebut.
Dengan upacara umbul donga tersebut, diharapkan hajad para relawan dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Bangsa Indonesia dijauhkan dari bencana dan perpecahan, serta senantiasa diberikan kemakmuran, kesejahteraan untuk rakyat, bangsa dan negara.
Juga mendapat pemimpin amanah, yang bisa mengayomi seluruh warga masyarakat, khususnya di Jawa Tengah. Dalam acara tersebut, kebetulan pasangan Andika-Hendi tidak dapat hadir. Hal ini karena mereka ternyata masih menghadiri acara sosialisasi partai di tempat lain.
“Kami mewakili Bapak Andika Perkasa dan Bapak Hendi menghaturkan rasa terima kasih yang tak terhingga atas dukungan dan semua kerja keras dari semua relawan Ghaib serta semua aliansi relawan yang ada di Solo Raya,” ujar Untung Sunanto didampingi Leli Wulandari sebagai utusan dari tim pemenangan Andika-Hendi.
Sebelum umbul donga digelar, tim pemenangan beserta wakil-wakil relawan menyempatkan diri singgah di kantor Dr, BRM Kusuma Putra SH, MH, di Jalan Museum, kawasan Taman Sriwedari Solo.
Pemilik kantor yang akrab disapa Mas Kusumo ini, adalah seorang tokoh masyarakat dan tokoh pemuda kota Solo yang cukup disegani. Selain memiliki basis massa yang besar, terutama di kalangan akar rumput, ia juga dikenal sebagai Advokat kondang di wilayah Solo Raya.
Sesuai rencana, mereka akan berkeliling sejenak meninjau kawasan Taman Sriwedari yang sangat legendaris tersebut. Namun karena terbatasnya waktu, akhirnya acara tersebut dipending oleh tim.
Tak lupa Kusumo memberikan sedikit hadiah kenang-kenangan, kepada pasangan Andika-Hendi sebagai bentuk apresiasi dan penghormatannya. Hadiah tersebut diberikan melalui perwakilan tim yang datang. Yaitu berupa dua buah lukisan bergambar Pangeran Diponegoro, serta Presiden pertama RI, yaitu Bung Karno.
“Lukisan Diponegoro dan Sukarno mempunyai makna filosofis yang sangat dalam. Terutama dalam menyemangati dukungan untuk kemenangan pasangan Andika-Hendi dalam pilkada nanti,” tutur Mas Kusumo di hadapan para awak media yang hadir.
Sosok Diponegoro, menurutnya adalah sosok yang benar-benar sangat Nasionalis pada jamannya. Selain itu sangat peduli dan mencintai rakyatnya. Sehingga sosok Bapak Andika Perkasa sebagai mantan Panglima TNI, diharapkan juga mempunyai jiwa kepemimpinan yang sama. Jiwa yang sangat cinta NKRI, serta benar-benar mencintai dan memperdulikan rakyatnya dengan tulus.
Sementara sosok Bung Karno, adalah seorang Bapak Proklamator. Sehingga diharapkan pemimpin sekarang juga mempunyai semangat yang membara. Terutama untuk membangun Jawa Tengah yang semakin baik daripada sekarang.
“Mereka berdua (Andika-Hendi), adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jateng nanti. Ini karena mereka mempunyai rekam jejak yang sangat mumpuni. Keduanya adalah sama-sama politisi hebat yang berangkat dari PDI-Perjuangan. Bapak Andika mantan Panglima TNI, sementara Bapak Hendi sudah teruji menjadi walikota teladan selama ini,” lanjut Kusumo lagi.
Sekitar pukul 16.00 sore, acara umbul donga dimulai. Sebelumnya dibuka dengan doa acara oleh Kyai Drajad Pribadi, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Ananda Aurel.
Lalu doa inti yaitu umbul donga oleh Bapak Bambang, diiringi beberapa penari spiritual. Mereka bertugas menebar bunga-bunga suci ke setiap sudut ruangan serta kepada semua yang hadir sebagai simbol keselamatan dan tulak balak.
Umbul donga sendiri merupakan ritual doa yang dikemas dalam tradisi budaya Jawa. Sehingga juga disertakan simbol-simbol seperti aneka sesaji berupa nasi tumpeng, nasi urap, jajan pasar, buah-buahan, bunga, serta beberapa sesaji lainya.
Selain itu juga ada kidung kuno berupa tembang Singgah-Singgah Kolo yang penuh dengan mantra-mantra sakral. Semuanya dimaknai sebagai bahasa simbol permohonan doa masyarakat Jawa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selesai umbul donga, semua yang hadir makan bersama dalam suasana yang sangat guyup dan penuh keakraban. Tak lupa sesi foto-foto bersama menjadi ritual pamungkas yang menjadikan suasana kian hangat. (Dia)
Sumber : www.majalahkisahnyata.com
Leave a Reply Batalkan balasan