SRAGEN – Akhirnya duel maut terjadi saat pertandingan final, dalam Turnamen Sepak Bola KADES WONOREJO CUP II pada hari Minggu (22/09/2024). Tim dari BMW Wonorejo berhadapan dengan Jogopaten FC dari Jetis.
Laga bola yang masih berlangsung di Lapangan Patriot 45, Desa Wonorejo, Kalijambe, Sragen, tersebut berlangsung sangat menegangkan. Walau secara umum tetap berjalan lancar dan sukses. Lalu seperti apa ketegangan pertandingan tersebut?
Setelah saling berhadapan mulai tanggal 07 Sepetember kemarin, dari ke-16 tim yang berlaga, akhirnya tersisa 2 tim yang mengadu bola di babak final. Yaitu dari BMW Wonorejo dan Jogopaten dari Jetis.
Seperti biasa, pertandingan dimulai sekitar pukul 15.30. Dalam pertandingan final tersebut, turut hadir Camat Kalijambe yaitu Supri Hariyanto bersama tim Relawan Bowo untuk memeriahkan suasana.
Lalu saat peluit wasit berbunyi, tanpa basa-basi kedua tim langsung saling serang dengan beringas. Di menit-menit awal, kedua tim yang berhadapan tampak seimbang. Baik Tim BMW Wonorejo maupun Jogopaten FC, mereka sama-sama melakukan serangan balik begitu dapat peluang bola.
Bahkan beberapa bola, beberapa kali nyaris membobol gawang masing-masing lawan. Saking semangatnya, sebuah gol dari tendangan Jogopaten sempat dianulir karena sang pemain terlalu bersemangat melanggar garis.
Namun, yang cukup menegangkan adalah saat beberapa insiden terjadi. Yaitu duel antara para pemain. Saat mereka beradu berebut bola, seringkali juga terjadi adu fisik yang tidak sengaja.
Sehingga tak ayal, beberapa kali ada pemain yang terjatuh hingga cedera. Hal inilah yang kerap membuat suasana menjadi tegang. Bahkan suporter yang berada di pinggir lapangan, tak henti-hentinya memberikan teriakan yel-yel ataupun nyanyian dukungan semangat kepada tim kesayangannya.
Sebaliknya sorak-sorai ejekan penonton atau suporter, juga terdengar menggema, saat melihat tim lawan terlihat melakukan pelanggaran. Puncaknya saat terjadi beberapa pelanggaran fisik, dimana bahkan para pemainnya sendiri terpancing emosi dengan lawan duel bolanya.
Namun, beruntungnya, wasit dan para kapten kesebelasan masing-masing bergerak cepat, melerai dan meredakan ketegangan agar tak berkepanjangan. Sehingga permainan pun berlanjut terus dengan aksi saling rebut bola, yang sangat seru dan benar-benar menjadi sebuah perjuangan mati-matian di sore itu.
Di sudut utara lapangan bola, para suporter Jogopaten FC terlihat sangat bersemangat memberikan dukungan kepada tim jagoan mereka. Beberapa suporter nampak menabuh genderang drumband untuk membuat irama dan yel-yel semangat. Bahkan beberapa kali sempat tak dapat menahan diri untuk berteriak dan sedikit masuk garis lapangan.
Menurut Kades Wonorejo, yaitu Edi Subagyo, pertandingan final tersebut menjadi penentu akan pemegang trophy KADES WONOREJO CUP 11 pada tahun 2024 ini. Sekaligus menjadi akhir dari seluruh rangkaian kegiatan, dalam rangka memperingati dan menyemarakkan hari kemerdekaan RI ke-79 ini.
Tampak pula puluhan UMKM, juga ikut meramaikan pertandingan final tersebut di sepanjang jalan depan lapangan. Mulai pedagang makanan, minuman, hingga penjual mainan anak-anak. Semua tampak bergembira dengan adanya event olahraga tersebut.
Selama pertandingan final berlangsung, tampak pula sang komentator handal, yaitu Fendy asal Gemolong. Dengan duduk di kursi paling tinggi, mulutnya tak henti memandu arah bola bergulir.
Dan seperti biasa, dengan gayanya yang khas, fendy beberapa kali melemparkan humor-humor segar selama pertandingan. Sehingga beberapa insiden ketegangan bisa sedikit cair berkat kicauan mulutnya. Bahkan beberapa pemain yang cedera, segera bangkit demi mendengar mantra-mantra ampuh sang komentator legenda tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Kades Wonorejo, sekali lagi mengucapkan rasa terima-kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan yang sangat positif tersebut.
“Untuk semua pihak dan seluruh UMKM yang telah iklas peduli dengan kegiatan ini, kami atas nama panitia turnamen mengucapkan terima-kasih yang tak terhingga,” ujarnya saat jeda permainan.
Dalam kesempatan itu, tim dari relawan Bowo juga sedikit memberikan sambutan. Sekaligus memberikan sebuah amplop menarik titipan dari Bapak Bowo Sragen.
Dan mengucapkan selamat bertanding untuk kedua tim kesebelasan. Semoga pertandingan bisa berjalan aman dan lancar. Dan bisa memberikan manfaat positif untuk semua warga yang terlibat.
Tak lupa panitia juga memberikan puluhan hadiah elektronik menarik kepada para penonton yang hadir. Baik hadiah undian door prize, maupun hadiah khusus untuk suporter dengan kategori suporter paling baik dan teladan.
Pertandingan itu sendiri, akhirnya berakhir draw. Sehingga mau tak mau harus diadakan adu penalti untuk menentukan pemenangnya. Dan setelah melewati menit-menit yang menegangkan, akhirnya skor gol dimenangkan oleh tim kesebelasan BMW Wonorejo dengan selisih satu gol tendangan.
Pecahlan sorai-sorai dari penonton, terutama kubu suporter BMW Wonorejo. Bahkan beberapa pemain dengan kaos merah, sengaja merayakan kemenangan itu dengan melakukan beberapa gerakan selebrasi yang sangat epik.
Walau begitu, suporter Jogopaten FC juga dengan lapang dada menerima kekalahan tim kesayangnnya. Bahkan mereka sempat melakukan ritual menyalakan api suar di sudut lapangan. Lalu menari dan menyanyi untuk tetap mendukung kekalahan tim Jogopaten.
Hingga azan Magrib tiba, kegiatan benar-benar baru selesai. Dan semua penonton, pemain, dan panitia turnamen pulang dengan tertib. Dan gerimis hujan rintik, ikut menutup event tersebut dengan timing yang sangat pas dan menyejukkan. Sampai bertemu di event tahun depan. (Mul/Med)
Sumber : www.majalahkisahnyata.com
Leave a Reply Batalkan balasan