SEMBUHKAN SESAMA TANPA EFEK SAMPING JADI PRIORITAS UTAMA MISI SOSIAL PADEPOKAN IPN

Anggota IPN Beraksi Membakar Energi Negatif Pasien.

SOLO – Puluhan warga rela mengantri untuk menuntaskan masalah hidupnya. Terutama masalah yang berkaitan dengan kesehatan tubuh mereka. Sementara beberapa relawan atau anggota dari Padepokan Ikatan Prabu Nusantara (IPN) dengan sabar melayani mereka satu per satu. Lalu seperti apa kegiatan tersebut, dan misi apa saja yang dibawa IPN yang baru berdiri satu tahun yang lalu tersebut?

Walau baru berdiri pada bulan Oktober tahun 2023 lalu, Padepokan IPN sudah sarat dengan beragam kegiatan. Terutama kegiatan yang mempunyai misi sosial. Memang sejak berdiri, anggota dan pengurus IPN sudah mempunyai target untuk mengemban misi sosial.

“Sehingga kami memprioritaskan gerak-gerakan nyata yang bisa bermanfaat untuk sesama atau untuk masyarakat luas,” ujar Heri (49), selaku pendiri dan ketua umum dari IPN saat ditemui di Petilasan Kraton Pajang baru-baru ini.

Mas Pasopati (kiri) dan Mas Karebet Dua (kanan) Saat Mampir ke Petilasan Pajang

Pria yang akrab dipanggil Mas Pasopati di komunitasnya ini tak sendirian. Ia didampingi oleh ketua DPC IPN Solo, yaitu Fernand Agung yang juga punya nama panggilan akrab Mas Karebet Dua di komunitasnya.

Di sela rutinitas kegiatan IPN, mereka sesekali memang menyempatkan diri untuk sowan ke tempat-tempat yang sekiranya bisa menyegarkan pikiran. Termasuk ke tempat yang diduga sebagai Petilasan Kraton Pajang tersebut.

Apalagi Prabu dari nama IPN sendiri juga memiliki makna singkatan Praktisi dan Budaya. Sehingga selain mengasah kemampuan ilmu medis, mereka juga dituntut untuk mengasah ketajaman atau kepekaan ilmu spiritual.

Tidak seperti trend saat ini. Dimana ilmu spiritual kerap hanya digunakan untuk ajang pamer belaka. Misalnya banyak yang mengaku bisa melihat hal-hal atau makluk gaib di lokasi-lokasi tertentu.

Aksi Refleksi Pijat Kaki Oleh Anggota IPN

Namun hal tersebut tentu akan lebih berguna, jika dikembangkan untuk bisa melihat hal-hal semacam penyakit atau apapun yang menyangkut kesehatan manusia. Termasuk mengasah kepekaan atau mencari petunjuk untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.

Dijelaskan oleh Mas Pasopati, bahwa IPN yang dipimpinnya memang mempunyai misi yang sangat besar terkait gerakan sosial. Namun untuk saat ini mereka baru mencoba langkah-langkah kecil yang bisa mereka lalukan. Yaitu mengadakan bakti sosial (baksos) ke tempat-tempat yang sekiranya memang layak untuk didatangi.

“Seperti sebelumnya kami sudah mengadakan beberapa kegiatan baksos di beberapa wilayah di Solo Raya. Dan alhamdulilah, sambutan masyarakat sangat positif dengan kegiatan yang kami gelar,” sambung Mas Karebet Dua yang ikut mendampingi.

Anggota IPN Yang Sudah Terlatih Selalu Mengasah Skill Dengan Melayani Pasien Secara Langsung

Dalam kegiatan itu mereka membawa seperangkat peralatan medis. Seperti alat pengukur tekanan darah, tekanan gula, jantung, dan lain-lain. Tak lupa beberapa ramuan herbal juga dibawa serta.

Yang paling sering dikerjakan adalah layanan konsultasi, terapi bekam, pijat refleksi, serta terapi mata. Sehingga layanan konsultasi menjadi ujung tombak dari pintu layanan utama.

Lewat hasil konsultasi itulah, pasien atau warga yang datang bisa diarahkan ke anggota lain sesuai dengan tugasnya masing-masing. Apakah ia memerlukan terapi bekam, pijat refleksi, atau mata.

Misi utama adalah membantu kesehatan, atau kondisi medis tubuh pasien yang datang. Namun pada prakteknya banyak yang datang dengan keluhan non medis. Sehingga dalam setiap kegiatan, anggota IPN yang bertugas menjadi konsultan harus benar-benar tepat dalam mengarahkan si pasien.

Konsultasi Adalah Pintu Utama Untuk Pengarahan Jenis Solusi Penyembuhan

“Hal ini karena setiap penyakit non medis, tidak selalu harus dimaknai sebagai penyakit akibat serangan makluk halus, serangan santet, atau hal-hal gaib semacam itu. Namun bisa meliputi kondisi gelisah, stress, atau keadaan psikologis tertentu terkait dengan situasi darurat yang dialami oleh si pasien,” papar Mas Pasopati lagi.

Meskipun tidak sedikit juga, pasien yang ternyata memang betul-betul mendapat gangguan non medis karena serangan hal-hal gaib tersebut. Anggota IPN yang bertugas selalu ditekankan, agar tak hanya sekedar membuat pasien senang terkait masalah (penyakit) yang dideritanya.

Karena hal tersebut di jaman sekarang ini, sudah jamak dilakukan oleh oknum-oknum spiritualis atau herbalis yang dengan sengaja melebih-lebihkan keadaan si pasien, dengan tujuan agar si pasien selalu datang kembali kepadanya. Bahkan mereka tak segan mengikat psikis si pasien agar selalu merasa tergantung dengan layanan atau pengobatan mereka.

Pengurus dan Anggota IPN Saat Melakukan Sebuah Baksos

“Di sini, atau di IPN kami sangat percaya bahwa rejeki sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dengan sangat adil. Sehingga kami tak ingin hanya masalah mengejar rejeki lalu harus berbohong. Atau mendramatisir kondisi pasien seolah-olah berada dalam posisi yang harus selalu bergantung kepada layanan kami,” lanjutnya lagi.

Justru jika pasien cepat sembuh dan merasa puas dengan layanan kami, itulah misi utama kami. Sehingga terbangun kepercayaan atau ikatan batin yang alamiah antara kami dengan masyarakat. Khususnya masyarakat yang sangat membutuhkan layanan sosial kami.

Lalu bagaimana dengan promosi kegiatan ini?

Sejak awal kegiatan semua anggota IPN selalu ramai dikunjungi. Itu artinya banyak warga masyarakat yang tertarik atau cocok dengan metode layanan yang diberikan oleh anggota IPN.

Mas Karebet Dua Saat Beraksi Mendeteksi Keluhan Pasien

“Mungkin lewat promosi getok tular atau dari mulut ke mulut itulah, kegiatan kami selalu ramai dikunjungi. Hal tersebut memang menjadi tujuan kami, agar masyarakat benar-benar mengenal kami secara luar dalam. Jika sudah mengenal dan percaya penuh, akan lebih nantinya bagi kami untuk membuat terobosan ataupun kegiatan dengan skala yang lebih besar,” imbuhnya lagi.

Selain layanan bersifat gratis, juga selalu menanamkan sifat transparansi atau kejujuran. Misalnya saja, di jaman sekarang dimana pengobatan lewat metode medis (obat kimia) sudah bukan rahasia umum lagi selalu berisiko mempunyai efek samping. Seperti organ-organ dalam manusia yang bisa rusak jika mengkomsumsi obat kimia dalam kurun waktu tertentu.

Walau khasiat mengobatinya cukup cepat, namun obat kimia juga kerap dituding menjadi sumber rusaknya penyakit organ dalam manusia. Misalnya gagal ginjal, lambung, hati, jantung, dan lan-lain.

“Nah di tempat praktek kami, kekuatan terapi dan pengobatan herbal memang lebih kami prioritaskan. Kami selalu mengedukasi masyarakat bahwa, walaupun obat herbal non kimia pabrikan mungkin tidak bisa instan dalam mengobati suatu penyakit. Namun jelas jauh lebih aman, karena sangat minim efek samping,” tandasnya serius.

Salah Satu Metode Terapi Refleksi Dari ANggota IPN

Bukti paling nyata adalah, orang-orang tua di jaman dulu umurnya sangat panjang-panjang. Bahkan di usia di atas 60 atau 70-an tahun sekalipun mereka masih terlihat sehat dan bisa beraktifitas normal. Hal tersebut karena pola hidup mereka sangat jauh dari obat-obatan kimia modern. Justru mereka sangat dekat dengan pengobatan herbal. Khususnya ramuan-ramuan kuno warisan tradisi leluhur.

Untuk itulah, walaupun mungkin sudah banyak literatur yang membahas tentang resep atau formula dari ramuan-ramuan kuno. Namun anggota IPN dituntut untuk selalu mencari petunjuk tentang formula-formula herbal yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Baik formula warisan leluhur ataupun inovasi baru yang benar-benar bisa bermanfaat digunakan di masa sekarang.

“Saat inipun saya juga baru mempraktekkan beberapa formula herbal yang didapat dari hasil mencari petunjuik tersebut. Untuk tahap awal, kami melakukan pengetesan secara interen. Nanti jika benar-benar sudah terbukti khasiatnya, akan kami patenkan sebagai obat herbal yang layak untuk direkomendasikan kepada masyarakat umum,” lanjut Mas Pasopati sebelum berpamitan untuk melakukan ritual doa di sudut ruangan Patilasan Pajang tersebut. (Cindy)

Sumber : WWW.MAJALAHKISAHNYATA.COM

DEKLARASIKAN DUKUNG 01 GONDHEZ’S TAK BISA DIBELI LEBIH MEMILIH DENGAN HATI

SOLO – Ratusan massa dari ormas Gondhez's (GDZ) berkumpul di Cafe Girly Corner, Pucang Sawit, BACA LEBIH LANJUT.......

DEBAT TERAKHIR PILKADA SOLO MAKIN JELAS SIAPA YANG LAYAK PIMPIN KOTA SOLO

SOLO – Ratusan massa pendukung Paslon Teguh-Bambang hadir dalam acara Debat terakhir pada Senin malam BACA LEBIH LANJUT.......

SAMBUT MARSONO-SAIFUL INI KATA MBAK IRMA DI LAPANGAN KETAON

BOYOLALI – Ribuan massa pendukung dan simpatisan paslon Marsono-Saifulhaq berkumpul di lapangan desa Ketaon, Banyudono, BACA LEBIH LANJUT.......

PEJUANG TEBAS SEMANGATI DEKLARASI KELUARGA BESAR MARHAENIS UNTUK PEMENANGAN ANDIKA-HENDI

SOLO – Lebih dari 1000 orang dari Keluarga Besar Marhaenis (KBM) se-Solo Raya berkumpul di BACA LEBIH LANJUT.......

MEMBLUDAK… RELAWAN BOLO SENO SAMBUT RAMBO DI LERENG MERAPI-MERBABU

BOYOLALI – Ribuan relawan Bolo Seno dan warga Boyolali memadati lapangan Selo, atau Simpang PB BACA LEBIH LANJUT.......

DEKLARASI PEJUANG TEBAS; PECINTA PDI-P BUKAN RELAWAN SEMBAKO

SOLO – Sekitar 3000 lebih relawan, simpatisan, pendukung, dan semua pecinta PDI-P, berkumpul menjadi satu BACA LEBIH LANJUT.......

About admin 464 Articles
Mapag Pedhut

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*