KIS4H M1STERI di Tugu Tapal Batas Surakarta-Yogyakarta…

Tugu Tapal Batas Yogyakarta-Surakarta Menjadi Jejak Mataram Yang Nyaris Terrlupakan

Sebuah tugu atau gapura tapal batas kuno masih berdiri tegak hingga sekarang. Yaitu membatasi wilayah Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Tepatnya berada di kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah. Atau di bawah perbukitan gunung seribu. Ada beberapa cerita misteri di sekitar keberadaan tugu tapal batas tersebut. Seperti apa cerita-cerita misteri itu?

Setelah perjanjian Giyanti resmi diteken pada tanggal 13 Februari 1755, maka kerajaan Mataram Islam yang semula berpusat di Kraton Kasunanan Surakarta, terpecah menjadi dua. Yaitu menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Nah salah satu, penanda batas wilayah atau tapal batas wilayah keduanya, ada di wilayah Klaten Jawa Tengah, yaitu tugu tapal batas Surakarta-Yogyakarta.

Pantauan di lokasi, pada bulan Mei 2022, di lokasi Tugu tersebut terlihat lengang. Tugu yang masih berwujud tembok tebal tersebut, berada di Dusun Bentro, Burikan, Cawas, Klaten, Jawa Tengah.

Tugu Batas Solo-Yogya Masih Menyimpan Kisah Misteri HIngga Sekarang

Sementara di sisi selatan tugu, sudah masuk wilayah Dusun Sambirejo, desa Jentir, Ngawen, Gunung Kidul, atau masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembatas tugu hanya berupa aspal jalan penghubung antar desa tersebut.

Tugu bekas tapal batas di dusun Betro bentuknya tembok berundak dengan tugu utama setinggi 3 meteran dan tebal sekitar 80 cm. Dan sayapnya tinggi sekitar 2 meteran. Juga dibangun persis di pinggir jalan.

Tugu bercat putih itu mulai luntur dimakan cuaca. Terlihat pelat besi simbol kerajaan Kraton Kasunanan Surakarta berukir Radya Laksana, tertempel di tembok. Namun juga terlihat kusam dan berkarat.

Lambang mahkota, bulan, bintang, matahari dan lainnya juga mulai memudar. Bahkan noda karat sudah mulai merembes ke tembot yang bercat putih tersebut.

Tak jauh beda dengan kondisi pada pelat besi berhuruf Jawa di bagian depan. Yaitu pelat yang bertuliskan tanggal, bulan, dan tahun pembuatan tugu. Tulisan pembuatan tugu 29 Jumadil Awal 1867 hanya terbaca samar-samar dari kejauhan.

 

Pak Siswo Wiyoto-Warga di Dekat Tugu Tapal Batas Solo-Yogya

Kondisi tugu yang masuk wilayah Klaten tersebut berbeda jauh dengan kondisi tugu di sebelah yang masuk di wilayah Yogyakarta, desa Jentir, Gunungkidul, Yogyakarta. Tugu tersebut jauh lebih terawat.

Warna cat putihnya tampak lebih baru. Juga pelat besi simbol Kasultanan Yogyakarta juga terlihat dicat kuning emas dan merah dengan warna dasar hitam.

Tak hanya itu. Tahun pembuatan tugu dan pelat berhuruf Jawa juga jelas terbaca dari kejauhan. Bahkan di tugu yang masuk sisi wilayah Yogyakarta ini, juga sudah dipasangi rantai besi sebagai pengaman tugu di sekelilingnya. Di samping tugu juga terpasang papan tulisan bahwa tugu tersebut sudah masuk lindungan benda cagar budaya secara resmi.

Anehnya di tugu yang di sisi wilayah Klaten tidak dipasangi papan cagar budaya serupa.

Seorang Warga sekitar tugu, pak Siswo Wiyoto (65), mengatakan bahwa sudah lama tugu tersebut tidak dicat.

“Sekitar 15 hingga 20 tahunan mungkin tugu tersebut belum pernah dicat ulang,” ujar pak Siswo Wiyoto.

Penanda Simbol Kraton SUrakarta Terlihat Kusam Dan Berkarat

Di hari-hari tertentu memang ada komunitas yang datang, mereka membersihkan rumput sekitar tugu, namun tidak pernah atau jarang mengecatnya. Pihak pemerintah desa setempat juga mengaku tidak mempunyai wewenang untuk merawat keberadaan tugu perbatasan tersebut.

Namun terlepas dari kondisi terkini keberadaan tugu tapal batas tersebut, ada banyak cerita misteri menarik di sekitar tugu.

Konon, saat pembuatan tugu dulu, ada peristiwa unik yang terjadi di atas perbukitan samping tugu tersebut. Di perbukitan gunung seribu tersebut, sempat ditemukan tiang-tiang masjid kuno. Atau warga sekitar kerap menyebut dengan tiang mesjid tiban.

Seiring dengan dibangunnya tugu, tiang atau mesjid tersebut juga akan dilanjutkan menjadi sebuah bangunan mesjid. Namun entah kenapa, ada beberapa penduduk desa yang lokasinya dekat tugu tapal batas tersebut, yang tidak menyetujui dengan adanya bangunan masjid tersebut. Lalu seorang tokoh sakti desa, secara kebetulan melempar dan membalik sebuah tampah bambu ke dalam tanah, saat proyek mesjid dibangun.

Simbol Kraton Yogya Masih Terlihat Cerah dan Terawat

Aneh tapi nyata, tiba-tiba saja proyek mesjid dihentikan secara mendadak. Bahkan dalam waktu singkat, beberapa tiang mesjid yang hendak dilanjutklan pembangunannya langsung raib tanpa bekas. Entah hilang secara misterius ataukah dicuri orang. Namun mengingat hanya dalam sehari hilang, banyak orang menduga, hilangnya tentu dengan cara misterius atau gaib.

“Yang unik, sebagai gantinya malah tiba-tiba muncul batu menyerupai wujud binatang harimau. Itulah sebab banyak warga menyebut batu itu dengan istilah batu macan. Sampai sekarang batu tersebut, masih bisa dijumpai,” lanjut Pak Siswo.

Di sekitar tugu tapal batas, saat ini juga masih sering dijumpai penampakan-penampakan gaib. Tak hanya di malam hari. Di siang bolong pun, saking sepinya kondisi tugu, kerap sering muncul fenomena penampaan prajurit-prajurit kraton yang berbaris di sekitar tugu. Baik prajurit dari kraton Yogyakarta ataupun Surakarta.

Jika ada orang lewat, atau kendaraan melintas, barisan prajurit tersebut langsung lenyap ditelan tembok tugu tersebut. Atau sering juga menghilang di kerimbunan perbukitan seribu di atas tugu.

Tugu Batas Bagian Yogya Sudah Diberi Pagar Pengaman Cagar Budaya

Di malam Jumat atau di bulan Suro, masih ada orang-orang yang bertirakat atau lek-lekan di sekitar tugu. Meskipun demikian mereka tidak berani melakukan ritual tirakat tepat di bawah tugu. Mereka biasanya berada di luar pagar rantai pembatas tugu. Sementara kalau di tugu sebelah sisi wilayah Klaten, mereka akan menjaga jarak hingga puluhan meter dari tugu.

Kisah keangkeran tugu tapal batas tersebut, bermula dari kejadian beberapa tahun silam. Atau tepatnya sektar tahun 2012 sampai tahun 2013. Saat itu, ada warga yang berniat mencuri pelat besi simbol Kraton Kasunanan Surakarta. Saat berhasil mencongkel pelat besi tersebut, warga tersebut langsung kabur. Tapi entah kenapa keesokan harinya, pelat tersebut kembali ke lokasi, tak jauh dari tugu tersebut.

Konon, orang yang mencuri tersebut kabarnya dihantui bayangan buruk setelah mencuri pelat besi simbol kerajaan Kraton Kasunanan Surakarta itu. Sehingga ia pun mengembalikannya. Namun karena takut kepergok, akhirnya ia hanya meletakkan di dekat tugu tapal batas itu.

Nah sejak kejadian itulah, maka warga sekitar menganggap bahwa keberadaan tugu tapal batas tersebut sangat keramat. Serta mengandung kekuatan mistik yang besar. Sehingga sampai saat ini masih sering terlihat, orang-orang yang melakukan ritual tirakat di dekat tugu tapal batas tersebut.

 

Di sisi selatan tugu, dulunya juga terdapat batu misterius. Yaitu bernama batu toleh. Konon, saat orang-orang mendekat batu tersebut, khususnya di sore atau malam hari, baru itu bisa bergeser atau menoleh sendiri. Sehingga dijuluki dengan nama batu toleh. Di batu tersebut, banyak orang juga terlihat melakukan ritual atau tirakat. Sayang, saat pembangunan jalan berlangsung, lokasi batu toleh kena gusur. Dan keberadaan batu toleh itu sendiri sampai saat ini juga raib, entah kemana. (DN)

Sumber : www.majalahkisahnyata.com

Begini Tanggapan Politikus Senior Partai PAN Saat Tinjau Pilkades di Klaten… Ucapannya Tegas Tak main-Main

MAJALAHKISAHNYATA.COM, KLATEN- Pelaksanaan Pilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Klaten, Jateng Tahap 1 Tahun 2023 BACA LEBIH LANJUT.......

Ini Yang Seharusnya Dilakukan Siswa Sekolah Saat Temannya Dibully..

MAJALAHKISAHNYATA.COM, SUKOHARJO- Tugas utama anak sekolah adalah mencari ilmu dan pertemanan. Dan bukannya mencari popularitas BACA LEBIH LANJUT.......

Siap-siap… Pasar Kambing Bakal Melonjak Bulan Depan Siapkan Asupan Ini Agar Kambing Cepat Gemuk

MAJALAHKISAHNYATA.COM, BOYOLALI- Ternyata ada ramuan sederhana, agar kambing ternak cepat gemuk. Hal ini terungkap dalam BACA LEBIH LANJUT.......

Warga Berebut Brondong Keramat Dalam Acara Sadranan di Makam Mbah Lebeh

MAJALAHKISAHNYATA.COM, KLATEN- Ratusan ambengan kenduren disajikan dalam sebuah tradisi nyadran. Yaitu sebuah kegiatan bersih-bersih makam BACA LEBIH LANJUT.......

DUA RAKSASA SILUMAN JAHAT DIBAKAR WARGA BOYOLALI JELANG HARI RAYA NYEPI

MAJALAHKISAHNYATA.COM, Boyolali- Dua buah patung raksasa, atau ogoh-ogoh diarak warga menyusuri jalanan desa. Sampai di BACA LEBIH LANJUT.......

About admin 357 Articles
Mapag Pedhut

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*