
MAJALAHKISAHNYATA.COM, Solo- Ternyata hanya ada tiga tokoh yang dianggap paling layak memimpin, atau menjadi presiden RI di tahun 2024 nanti. Hal itu setidaknya dikemukakan oleh salah seorang tokoh spiritualis muda asal kota Klaten, Jawa tengah.
Yaitu Hasyim Wiryanto. Pria muda yang lebih akrab dipanggil Den Hasyim atau Deha ini, meramalkan bahwa Nusantara atau bangsa Indonesia akan menjadi sangat maju, sejahtera, dan menjadi negara hebat jika dipimpin oleh salah satu dari tiga tokoh kunci berikut ini.
Siapa saja ketiga tokoh tersebut? Mari kita simak prediksi dari pria berumur 25 tahun asal kota Klaten Jawa Tengah ini.
Den Hasyim Atau Deha memang bukan seorang paranormal, ustad, pendeta, apalagi seorang dukun. Dia selama ini hanyalah dikenal, sebagai seorang yang sangat senang dalam memberikan fasilitas kepada semua orang untuk datang kepadanya. Baik fasilitas tempat, bertukar referensi ilmu, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya atau olah spiritual.
Den Hasyim-Penggiat Muda LIntas Budaya dan Agama dari Klaten
Mayoritas yang datang adalah untuk keperluan diskusi. Terutama diskusi tentang lintas agama, lintas budaya, serta lintas negara. Sehingga tak heran, di rumahnya yang disulap menjadi semacam padepokan seni, budaya, dan olah spiritual, selalu ramai akan hadirnya orang-orang.
Bahkan rumahnya kini dikenal dengan nama pendapa Den Hasyim, ini karena susunan bangunannya memang terdapat ruang pendapa yang sangat teduh, dan menyejukkan bagi semua tamu yang datang.
Tercatat banyak tamu juga datang dari mancanegara, seperti dari Thailand, Malaysia, India, Nepal, China, Eropa, Jepang, dll. Tamu lainnya banyak juga yang datang sekedar mencari pencerahan, dari berbagai masalah yang membelit kehidupannya masing-masing.
Nah terkait dengan terangan spiritualnya selama ini, Deha memberikan bocorannya tentang calon presiden RI di masa mendatang. Namun jangan salah, menurutnya hal tersebut bukan sekedar ramalan. Namun lebih dari itu, yaitu sebuah doa yang tulus dari dirinya secara pribadi.
Sri Sultan Hamengkubuwono X Tigyakarta
“Dan saya percaya doa ini, juga diamini oleh banyak orang. Terutama dari semua orang atau pengikut yang pernah singgah atau berdiskusi dengan kami di padepokan sederhana ini,” terang DeHa mengawali hasil terawangannya terkait calon-calon Presiden RI di masa mendatang nanti..
Meskipun pesta demokrasi atau pemilu masih dua tahun lagi. Atau nanti pada tahun 2024. Namun tensi politik sudah mulai menghangat di banyak tempat. Isu dalam skala Nasional maupun global, mulai digoreng untuk kepentingan kelompok-kelompok yang mungkin akan bertarung dalam perhelatan akbar di tahun 2024 nanti.
Mulai isu pandemi yang tak kunjung reda, kelangkaan minyak goreng, beberapa narasi yang sedikit menyangkut SARA. Misalnya tentang aturan azan Masjid, aturan label halalisasi. Dan yang paling terkini, adalah dinamika dalam kegiatan awal di titik NOL Ibu Kota Negara RI yang baru.
Ganjar Pranowo-Dalam Sebuah Acara Pameran Hari Pangan Di Boyolali
Dimana di lokasi titik nol tersebut, dilakukan ritual kendil serta penyatuan tanah dan air dari seluruh wilayah Nusantara. Tentu saja hal itu mengundang pro dan kontra. Namun bagi kelompok-kelompok tertentu, hal itu justru menjadi peluang untuk digoreng menjadi isu-isu yang menguntungkan kelompok mereka. Baik yang pro atau kontra tentu mempunyai strategi masing-masing.
Namun terlepas dari isu atau intrik politik itu semua, Deha atau Den Hasyim memberikan ulasannya tentang prediksi siapa saja yang nanti bakal menjadi presiden RI. Dari hasil terawangannya, dari semua tokoh yang ada selama ini hanya mengerucut menjadi tiga tokoh yang benar-benar layak menjadi presiden.
“Apalagi jika memang ingin negara Indonesia benar-benar menjadi negara maju, sejahtera, serta menjadi negara kuat yang disegani oleh seluruh bangsa lain di dunia. Sepertinya hanya tiga tokoh itu untuk saat ini yang paling pas menjadi pemimpin RI,” sambungnya lagi.
Menurutnyaa yang pertama adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X Yogyakarta. Sosok yang dikenal sangat dicintai rakyatnya ini, terutama rakyat Yogyakarta memang sangat low profile. Meskipun menyandang jabatan gubernur, juga merangkap sebagai seorang raja di kraton kasultanan yogya, ia pun juga tidak gila hormat. Bahkan jauh dari kesan feodalisme.
FX Hadi Rudyatmo Atau Pak Rudy Mantan Walikota Solo
Sosok Sri Sultan benar-benar sangat populer bagi rakyatnya. Ia benar-benar sangat membumi atau sangat berpihak dengan kepentingan pribumi pada umumnya. Visi dan misinya juga jauh sangat ke depan. Sehingga kerap mendapat reaksi kontroversial, meskipun juga ditentang dari kalangan keluarganya sendiri. Namun dengan secara keseluruhan, sosok Sri Sultan sangat layak menjadi presiden RI di masa mendatang.
“Sementara sosok yang kedua adalah Ganjar Pranowo. Jabatan gubernur Jawa Tengah yang disandangnya sekarang, tentu menjadi bukti bahwa ia memang sosok yang benar-benar mampun memimpin wilayah yang sangat luas,” ujar Deha lagi.
Menurut Deha, Sepak-terjang Ganjar selama ini, juga nyaris cacat dari suara-suara sumbang. Didukung karakter Njawaninya yang kental dengan suara rakyat bawah, jelas menjadi modal dasyat untuk menjadi sosok presiden di masa datang. Karakter njawani bisa diartikan bukan hanya melulu memihak suku Jawa. Namun lebih luas dari itu. Yaitu lebih membumi atau lebih memahami dengan apa yang diinginkan oleh rakyatnya.
Sama seperti Sri Sultan Yogya sekarang, Sosok Ganjar juga dikenal sangat pro dengan rakyat pribumi. Karena pada dasarnya Nusantara atau bumi Indonesia memang milik rakyat atau milik pribumi. Bukan milik pemodal asing atau kepentingan asing lainnya. Sehigga sangat pas kiranyam, jika sosok Ganjar layak menjadi presiden di tahun 2024 mendatang.
Pak Ganjar dan Pak Rudy Saat Dalam Sebuah Acara Di Boyolali
Nah sosok yang ketiga mungkin tidak banyak orang yang menyangka meskipun namanya juga sudah cukup populer. Yaitu mantan walikota Solo Jawa Tengah, yaitu Pak FX Hadi Rudyatmo atau Pak Rudy. Tokoh yang lebih akrab dipanggil dengan nama Pak Brengos ini, secara umum juga mempunyai sifat seperti kedua tokoh sebelumnya. Selain santun, dan membumi, ia juga sangat dicintai rakyatnya.
“Meskipun ia menganut agama yang bisa dianggap minoritas. Namun toh nyatanya, rakyat lebih memilih sosok ini. karena rakyat sekarang memang lebih cerdas,” lanjutnya lagi.
Rakyat tak gampang dipolitisasi dengan isyu-isyu sektarian ataupun SARA. Intinya siapapun yang mempunyai kapasitas serta kapabilitas yang mumpuni, layak menjabat sebagai pemimpin di negara NKRI yang majemuk ini.
“Bisa jadi. Dari ketiga tokoh ini nanti, akan berpasangan antara satu dengan lainnya. Misalnya yang satu menjadi presiden, satunya lagi menjadi wakil presiden, atau sebaliknya,” papar Deha lagi.
DEHA berharap dan sangat meyakini, jika dipimpin oleh ketiga tokoh tersebut, bangsa Indonesia bakal maju, sejahtera, aman, dan sentosa baim secara lahir dan batin, baik secara materi ataupun spiritual. Namun jika ternyata dipimpin oleh yang lain, entahlah, ia tak berani berharap lagi. (Med)
Sumber: www.majalahkisahnyata.com
Leave a Reply Batalkan balasan