MAJALAHKISAHNYATA.COM, Solo– Tak dinyana, berawal dari mimpi di malam hari, seorang pria mendadak niat banget mendirikan usaha kuliner. Dengan semangat yang menyala-nyala, akhirnya terwujud sebuah usaha kuliner yang menarik. Dengan konsep lokasi, memilih di tengah kebun, warung makan yang diberi label Tengah Kebon menjadi magnet tersendiri bagi banyak pelanggannya. Seperti apa, sajian kuliner di Tengah Kebon itu?
Wahyu Tri Nugroho (54), semula hanya mempunyai usaha sampingan, yaitu warung kelontong. Ia sebenarnya seorang pegawai di salah satu instansi di kota Solo. Namun bersama istrinya mengelola sebuah warung kelontong, di kawasan Makam Haji, Pajang. Maklum desakan ekonomi harus membuat mereka mencari tambahan penghasilan.
“Namun gara-gara suatu malam saya bermimpi aneh, tiba-tiba saja keinginan membuka usaha kuliner, menjadi sebuah tekad kuat dalam diri saya,” cerita Mas Wahyu pada Kisah Nyata.
Saat itu, di awal tahun 2020 kemarin, ia sangat lelap tertidur. Dalam tidurnya ia mendapat mimpi yang tidak biasa. Dalam mimpinya itu, ia tiba-tiba menjadi juragan (pedagang) sate yang sangat terkenal dan kaya. Hingga, saat bangun keesokan harinya ia tertegun. Saat itu pula, ia langsung mempunyai tekad untuk membuka usaha kuliner.
Meskipun dalam mimpinya, ia berjualan sate, namun dalam tekadnya ia justru ingin membuka warung makan dan minuman pada umumnya. Atau berjualan makanan dengan menu umum, seperti nasi soto, nasi rawon, nasi sop, ayam goreng, ayam bakar, mie goreng, dll. Dan seperti sebuah takdir atau kebetulan, tak lama setelah ia selesai mandi dan keluar rumah, tiba-tiba saja ada seorang tetangga datang.
“Tanpa diduga, tetangga saya itu langsung menawarkan sebuah warung untuk disewa. Warung tersebut sudah lengkap baik lokasi, bangunan, dan semua peralatan pendukungnya,” ujar Wahyu mengenang.
Akhirnya, iapun mulai menyiapkan segalanya. Namun sayang, karena ketidakcocokan masalah sewa warung, akhirnya ia mencari alternatif lahan baru. Dan lagi-lagi seperti sebuah takdir, atau kebetulan, mendadak seorang saudara menawarkan lahan yang luas untuk dijadikan tempat usahanya. Tempatnya sangat luas dan unik. Yaitu di tengah rimbunan pohon jati dan tanaman kebun lainnya.
Sebuah bangunan tua, tampak masih berdiri kokoh di tengah lahan tersebut. Bangunan itu, dulunya sering dipakai untuk kegiatan keagamaan. Namun kini telah kosong tak terawat. Berkat kerja-keras Wahyu bersama sang istri yaitu Rini (47), bangunan tersebut disulap menjadi sebuah warung makan yang bersih dan menarik.
Bahkan di beberapa bagian ruangan juga dipoles menjadi tempat-tempat lesehan untuk pengunjung warung. Di depan bangunan utama, semula hanya tumbuh tanaman singkong milik warga setempat. Kini sudah berganti menjadi lahan parkir yang luas. Sementara di sisi kanan dan kiri sudah dibuat beberapa gazebo untuk pengunjung.
Leave a Reply Batalkan balasan