MAJALAHKISAHNYATA.COM, Solo– Sekitar 500 orang. mengawal kibaran 100 bendera merah putih di dekat Bundaran Gladag, atau di bawah Patung Slamet Riyadi, Solo, Jateng, pada Sabtu sore (21/11/2020). Kelompok elemen tersebut, menamakan diri sebagai Aliansi Warga Kota Solo Menolak Rizieq Shihab (AWAS MRS). Mereka melakukan aksi Cinta Solo Yang Damai Dan Tentram. Apa saja pernyataan sikapnya?
Hingar-bingarnya tokoh Rizieq Shihab yang baru pulang dari negeri Arab, akhirnya sampai juga ke kota Solo. Kota kecil yang dikenal sebagai kota budaya, damai, dan sejuk ini, ternyata ikut was-was dengan sepak terjang tokoh kontroversial itu. Pasalnya, Rizieq Shihab dan para pengikut setianya, berencana akan melakukan safari keliling Indonesia.
Tema yang diusung dalam safari tersebut adalah revolusi akhlag. Salah satu tujuan atau target kota yang akan dikunjungi adalah kota Solo. Maklum selama ini kota Solo dianggap sebagai salah satu barometer dinamika politik di tanah air. Sangat patut diduga, Rizieq Shibab akan melakukan agenda politik tidak sehat. Alias akan mengobok-obok masyarakat kota Solo, agar terjadi suasana kegaduhan seperti yang diinginkannya.
“Nyatanya baru saja, Rizieq Shihab menginjakkan kaki di Jakarta, suasana sudah gaduh dan membuat masyarakat tidak tentram. Ini karena revolusi akhlaq yang digaungkan sama sekali tidak sesuai dengan ruh dan semangat persatuan dan kesatuan masyarakat dan bangsa Indonesia,” teriak BRM, Kusumo Putro SH, MH (47), sebagai koordinator aksi AWAS MRS tersebut di atas sebuah panggung kecil.
Menurutnya, revolusi akhlaq yang dibawa oleh Rizieq Shibab sangat subyektif, bahkan terdengar mengerikan. Hanya mengklaim kebenaran secara sepihak. Tidak memberi ruang sama sekali untuk pandangan dan perbedaan pihak lain. Padahal faktanya masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk. Baik dalam hal agama, suku, ras, pandangan politik, serta budaya.
Menilik dari sikap, sepak terjang, dan banyak pernyataan, dari tokoh yang kerap disebut Imam Besar dari ormas Front Pembela Islam (FPI) ini, jelas hanya membuat masyarakat kian resah. Semua kebenaran, baik dalam kehidupan individu ataupun yang lebih luas, yaitu kehidupan bernegara diukur dalam kacamata pribadi atau kelompoknya saja.
“Bahkan dengan arogan, ia menganggap akhlaq di negeri Indonesia perlu di-revolusi sesuai dengan garis keyakinannya secara subyektif,” sambungnya dengan berapi-api.
Jika revolusi itu benar-benar dijalankan oleh sosok seperti Rizieq Shihab, sudah tentu bukanlah akhlaq baik yang sesuai dengan cita-cita seluruh masyarakat Indonesia yang akan terwujud. Namun justru sebaliknya, bangsa Indonesia akan hancur dan porak-poranda. Karena akan saling diadu-domba dengan agitasi dan provokasinya antar masyarakat secara masif.
“Oleh karena itu, sebelum kota Solo yang damai, ayem, tentrem, dan sejuk ini terkontaminasi oleh ulah individu, atau kelompok-kelompok yang sengaja ingin membuat gaduh, memecah belah masyarakat, serta mengancam kehidupan masyarakat yang tenang, kami bersama banyak elemen di kota Solo sepakat untuk menolak kedatangan Rizieq Shihab dengan seluruh agenda provokasinya,” teriak Kusumo lagi.
AWAS MRS sendiri merupakan gabungan dari puluhan elemen yang ada di kota Solo. Melihat perkembangan terakhir dari sepak terjang kelompok Rizieq Shihab, maka AWAS MRS tergerak untuk membendungnya. Sekaligus memberi peringatan kepada semua pihak, akan bahaya dari kelompok-kelompok radikan seperti itu.
Leave a Reply Batalkan balasan