
MAJALAHKISAHNYATA.COM : Perhelatan besar Pilkada Sukoharjo, Jateng, tahun 2020 ini secara resmi memang belum dimulai. Namun sosok-sosok kandidat yang siap bertarung atau dijagokan masyarakat Sukoharjo sudah berebut bermunculan. Baik secara terbuka atau bergerilya, masing-masing sudah memasang kuda-kuda. Diantara banyak sosok itu, muncul nama Yayack (61) yang menjadi kandidat calon wakil bupati, bersanding dengan Purwadi yang menjadi bakal calon bupati Sukoharjo. Yayack sendiri mempunyai style yang sedikit berbeda diantara yang lain. Seperti apa sosoknya?
Nama Yayack sebetulnya hanyalah panggilan akrabnya saja. Baik di lingkungan kerja, keluarga, atau sosial yang lain. Nama aslinya adalah Drs. Indra Surya, M.Hum. Jika sudah berbicara dengan orang ini, semua orang pasti sepakat, sosok ini merupakan pria ramah yang sangat low profile. Padahal jika melihat jejak rekamnya di bidang pemerintahan, sosok Yayack adalah pejabat yang sangat terhormat. Atau paling tidak, disegani oleh masyarakat pada umumnya.
“Sewaktu memegang banyak jabatan di pemerintahan, saya memang tidak pernah memposisikan diri sebagaimana layaknya seorang penguasa,” ujar Pak Yayack saat mengawali obrolannya dengan beberapa awak media di kediamannya. Yaitu di desa Sidomakmur, Combongan, Sukoharjo, Jateng, pada Sabtu kemarin (01/01).
Menurutnya menjadi seorang pejabat, apalagi pejabat di pemerintahan harus siap menjadi abdi. Baik abdi kepada masyarakat, ataupun abdi kepada negara yang menaunginya. Artinya harus siap menjadi pelayan masyarakat dan negara. Dan bukan sebaliknya, menjadikan masyarakat hanya sebagai obyek, apalagi memanfaatkan posisi jabatan untuk meraih keuntungan pribadi semata.
Pengalaman di pemerintahan pernah ia lakoni. Mulai dari pejabat tingkat RT, menjadi lurah, kepala desa, sekcam/camat (Grogol), sekretaris daerah (Sukoharjo), hingga Bupati (Pati). Bahkan ia juga sempat menduduki kursi jabatan sebagai sekretaris dewan propinsi (DPRD Semarang). Mungkin dari deretan pengalaman di birokrasi pemerintahan inilah, banyak warga Sukoharjo mengincar dirinya untuk ikut maju dalam pesta demokrasi pilkada nanti.
Selain pengalaman birokrasi tersebut, ada satu hal yang sangat mencuri hati para relawan yang setia mendukungnya. Yaitu karakter dari seorang Yayack. Ia dikenal sangat tegas dan disiplin dalam menegakkan kebenaran. Dalam setiap tugas yang diembannya, benar-benar berusaha semaksimal mungkin menjaga integritas. Apapun hal yang dirasa sangat bertentangan dengan hukum, prosedur, dan tentu saja hati nuraninya, tentu akan ditolaknya tanpa basa-basi.
“Jika saya harus mengesahkan sesuatu yang sebenarnya sangat bertentangan dengan hukum dan Undang-undang. Apalagi saya tahu, hal itu ke depannya sangat menyakiti hati rakyat, dengan tegas saya harus menolaknya dengan segala resiko,” imbuhnya dengan bersemangat.
Tak heran dengan karakter dan integritas yang selalu dijaganya itu, ia pun harus rela menerima segala konsekwensi. Terutama konsekwensi tidak mengenakkan dari atasan atau pimpinan yang tidak sepakat dengannya. Bahkan saat bertugas di pemerintahan Sukoharjo sebagai Sekda (Sekretaris Daerah), ia sampai dikabarkan dibuang dari jabatannya hanya gara-gara tidak sejalur dengan pimpinannya.
Leave a Reply Batalkan balasan